Riyadh Firdaus
17110167
4KA18
"Manusia dan Keindahan"
17110167
4KA18
"Manusia dan Keindahan"
Manusia memiliki tiga kategori kebutuhan berdasarkan jenisnya, diantaranya yaitu kebutuhan sandang yang meliputi pakaian, dan segala kelengkapannya; kebutuhan pangan yaitu kebutuhan terhadap bahan makanan, termasuk juga minuman; serta kebutuhan papan yaitu kebutuhan terhadap tempat tinggal. Pada kebutuhan sandang, jika dilihat dari kategori kebutuhan manusia berdasarkan urutan hirarki atau intensitas penggunaannya merupakan salah satu kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang paling utama.
Manusia membutuhkan pakaiannya untuk melindungi diri dari cuaca. Pakaian juga digunakan sebagai salah satu hiasan tubuh, dimana manusia jaman sekarang cenderung mengutamakan nilai dan estetika dari pakaian yang dipergunakannya. Tidak salah memang, jika pakaian tersebut memiliki nilai (harga) yang mahal, terbuat dari bahan sutra yang sangat dikagumi kebanyakan orang karena keindahannya. Namun terkadang banyak orang yang cuma berpandangan sebatas nilai dari pakaian tersebut, "yang penting mahal!" atau "ini fashion namanya.", katanya. Nilai-nilai estetika pun sepertinya mulai bergeser.
Tidak jelas mana yang termasuk pakaian yang 'indah'. Kaum remaja putri sekarang misalnya, kebanyakan dari mereka merasa dengan memakai pakaian yang minim, yang tembus pandang, yang menunjukkan lekukan tubuh mereka, justru indah katanya. Padahal dalam agama Islam sendiri, menggunakan pakaian juga sebagai alat untuk menutup aurat seperti yang telah diatur dalam Al-Qur'an.
Dalam berpakaian, juga harus menyesuaikan kondisi yang ada dan norma-norma sosial yang berlaku di tempat tersebut, dengan menggunakan pakaian sesuai pada tempatnya. Misalnya jika kita bekerja di kantor, hendaknya memakai pakaian formal yaitu dengan memakai kemeja, celana panjang bahan, dan bersepatu. Jangan sampai kita bekerja di kantor menggunakan kaos, celana panjang training, dan bersepatu kets, karena pakaian tersebut sepatutnya digunakan untuk berolahraga.
Jika kita dapat memilih pakaian yang sesuai dengan kondisi yang ada, dengan memperhatikan norma-norma sosial yang ada, (terutama bagi umat Islam) jika dapat sekaligus menutup aurat maka pasti dapat memberikan kita sebagai pemakai, sebuah nilai keindahan, estetika yang sebenarnya.
Manusia membutuhkan pakaiannya untuk melindungi diri dari cuaca. Pakaian juga digunakan sebagai salah satu hiasan tubuh, dimana manusia jaman sekarang cenderung mengutamakan nilai dan estetika dari pakaian yang dipergunakannya. Tidak salah memang, jika pakaian tersebut memiliki nilai (harga) yang mahal, terbuat dari bahan sutra yang sangat dikagumi kebanyakan orang karena keindahannya. Namun terkadang banyak orang yang cuma berpandangan sebatas nilai dari pakaian tersebut, "yang penting mahal!" atau "ini fashion namanya.", katanya. Nilai-nilai estetika pun sepertinya mulai bergeser.
Tidak jelas mana yang termasuk pakaian yang 'indah'. Kaum remaja putri sekarang misalnya, kebanyakan dari mereka merasa dengan memakai pakaian yang minim, yang tembus pandang, yang menunjukkan lekukan tubuh mereka, justru indah katanya. Padahal dalam agama Islam sendiri, menggunakan pakaian juga sebagai alat untuk menutup aurat seperti yang telah diatur dalam Al-Qur'an.
Dalam berpakaian, juga harus menyesuaikan kondisi yang ada dan norma-norma sosial yang berlaku di tempat tersebut, dengan menggunakan pakaian sesuai pada tempatnya. Misalnya jika kita bekerja di kantor, hendaknya memakai pakaian formal yaitu dengan memakai kemeja, celana panjang bahan, dan bersepatu. Jangan sampai kita bekerja di kantor menggunakan kaos, celana panjang training, dan bersepatu kets, karena pakaian tersebut sepatutnya digunakan untuk berolahraga.
Jika kita dapat memilih pakaian yang sesuai dengan kondisi yang ada, dengan memperhatikan norma-norma sosial yang ada, (terutama bagi umat Islam) jika dapat sekaligus menutup aurat maka pasti dapat memberikan kita sebagai pemakai, sebuah nilai keindahan, estetika yang sebenarnya.
Sumber:
opini pribadi
0 comments:
Posting Komentar